Judul Buku : Hujan
Pengarang : Tere
Liye
Jumlah Hal. : 320
Nama Tokoh : Lail,
Esok, Maryam
Amanat : Kita
harus selalu berjuang, terus melangkah, menghargai persahabatan& cinta,
selalu berpikir positif, dan yang paling penting adalah selalu ikhlas.
Ringkasan
Cerita:
Bagian awal
novel ini menggambarkan keinginan Lail untuk menghapus memorinya tentang
seseorang di pusat ahli saraf tercanggih di kotanya. Lail meminta bantuan
kepada Elijah, yaitu seorang paramedis senior yang dapat menghapus ingatan
orang dengan bantuan alat canggih. Maka, Lail menceritakan semuanya kepada
Elijah untuk melupakan hujan.
***
Hari itu adalah
hari lahirnya bayi kesepuluh miliyar di bumi, bertepatan dengan peristiwa meletusnya
gunung purba saat Lail dan ibunya ingin berangkat sekolah dengan kereta bawah
tanah di tahun 2042. Itulah hari dimana Lail, remaja 13 tahun menyaksikan sendiri kepergian ibunya dan hari
pertama ia menjadi yatim piatu.
Saat sedang
evakuasi dari lorong kereta bawah tanah, terjadi gempa susulan yang merobohkan
tangga evakuasi. Saat itu hanya Lail dan anak laki-laki cerdas bernama Esok
yang selamat dari lorong kereta bawah tanah. Saat itu, hujan juga sedang turun.
Mulai hari itu
mereka tinggal di tenda pengungsian bersama ibu Esok. Semakin lama mereka
semakin akrab. Namun, suatu hari Esok diangkat menjadi anak oleh keluarga kaya
yang ternyata adalah keluarga wali kota tersebut, mereka berjanji akan merawat
Esok dan ibunya, serta menyekolahkan Esok setinggi-tingginya. Lail tidak
bersedih mendengar kabar tersebut, justru ia senang karena Esok dapat mengejar
cita-citanya menjadi ilmuwan. Namun, tidak ada yang melihatnya menangis karena
saat itu sedang hujan.
Lail melanjutkan
kehidupannya di panti asuhan dan memiliki teman sekamar bernama Maryam. Mulai
hari itu mereka melakukan segala aktivitasnya bersama sebagai sahabat. Lail
merindukan Esok yang selama ini selalu bersamanya, untungnya ada kesibukan dan
Maryam yang dapat membantunya melupakan Esok. Sejak dilanda bencana besar yang
menghancurkan 2 benua itu, bumi memiliki suhu yang tidak biasa, bahkan bisa
dibilang ekstrem. Di negara tropis yang lail tempati itu telah mengalami musim
dingin sejak lama sekali. Beberapa negara yang tidak kuat lagi dengan musim
dingin telah mengirim pesawat ulang alik untuk menyebarkan gas di lapisan
stratosfer demi datangnya musim panas di negaranya. Makin lama mereka hanya
mementingkan kondisi negaranya saja tanpa memikirkan apa akibat dari yang
mereka perbuat. Lail dan Maryam telah menjadi relawan dan sedang bersekolah
perawat yang tentunya berkorban untuk negaranya, sedangkan Esok telah menjadi
ilmuwan yang entah sedang sibuk membuat sesuatu selama bertahun-tahun. Lail pun
baru menyadari bahwa selama ini ia mencintai Esok.
Setelah lama,
akhirnya Lail dan Esok kembali bertemu. Esok menjelaskan bahwa menyebarkan gas
di lapisan stratosfer itu justru memperburuk dan merusak lapisannya. Walau bumi
sudah mengalami musim panas, namun tidak ada yang peduli mengapa tidak ada lagi
awan di langit biru ini. Mereka hanya senang dengan musim panas dan tidak tahu
bahwa bumi akan mengalami musim panas serta kekeringan yang mematikan. Esok
juga menceritakan semuanya kepada Lail, bahwa selama ini ia sedang membuat 4
kapal terbang besar yang hanya dapat mengangkut sebagian kecil penduduk bumi
yang diundi. Kapal tersebut akan diterbangkan ke angkasa dan kembali saat iklim
bumi sudah normal kembali.
Ternyata Esok
mendapat 2 tiket untuk menaiki kapal tersebut. Walikota segera menemui Lail dan
memohon agar Lail memberikan tiket tersebut apabila Esok memberikan kepadanya.
Namun sampai hari keberangkatan pun Esok sama sekali tidak menghubungi Lail.
Lail merasa bahwa Esok tidak memperdulikannya, maka ia memutuskan untuk pergi
ke pusat ahli syaraf paling canggih di kota tersebut yang telah terkenal dapat
menghilangkan kenangan yang tidak diinginkan. Lail harus menceritakan semuanya
dari awal sampai akhir kepada sang paramedis yg bernama Elijah dan harus
meyakinkan dirinya bahwa iya benar-benar ingin melupakan hujan. Disaat yang
bersamaan setelah Maryam lelah tidak menemukan Lail dimana-mana, Esok menelpon
Maryam dan memberitahunya bahwa Esok telah sampai di kota tempat Lail tinggal
tetapi tidak bisa menghubungi Lail sedari tadi.
Akhirnya Maryam
memberitahu Esok bahwa ia sedang berusaha mendobrak pintu canggih ruang terapi
ahli syaraf yang sedari tadi tidak memperbolehkannya masuk untuk membatalkan
penghapusan memori Lail. Esok yang kaget mendengarnya langsung bergegas datang
ke pusat ahli syaraf tersebut. Maryam dan Esok sudah pasrah karena tidak dapat
membuka pintu tersebut. Namun beberapa saat kemudian, Lail keluar dan Esok
langsung meminta maaf dan menjelaskan semuanya bahwa ia tidak jadi ikut menaiki
kapal tersebut dan selama ini tidak dapat menghubungi Lail karena seluruh
ingatan Esok sedang disimpan untuk mencegah jika ada masalah dalam kapal. Lail
bingung dengan kelakuan Esok. Elijah mengatakan bahwa saat ingin menghapus
memori menyedihkan Lail, seketika semua ingatan berubah menjadi memori
menyenangkan, sehingga ingatan Lail tetap utuh.
bagus kak, teruskan dalam berkarya. terutama dalam dunia membaca dan tulis menulis. semangat ya.
BalasHapus